Kamis, 19 Januari 2012

Pahlawan Lingkungan, Abdul Rojak Telah Tiada

PERAIH penghargaan Kalpataru dari Presiden Suharto pada tahun 1987, Abdul Rojak (60) yang dijuluki sang manusia perkasa, warga Kampung Pesanggrahan, Desa Neglasari, Kec. Pancatengah, Kab. Tasikmalaya meninggal dunia akibat jatuh dari pohon kelapa, Minggu (17/1) siang sekitar pukul 02.00.

Kabar meninggalnya sang pahlawan lingkungan, membuat semua warga Pancatengah tak percaya. Tapi itulah kenyataanya, Abdul Rojak telah menghadap Sang Kuasa.

Kini masyarakat Tasikmalaya hanya bisa melihat hasil karya dan patungnya saja yang berdiri kokoh di tengah Alun-alun Tasikmalaya bersama wanita perkasa yang juga pejuang lingkungan Mak Eroh.

Karya terbesar Abdul Rojak yang tidak akan lekang oleh waktu, yakni mengubah Kampung Pesanggaran menjadi daerah subur dan makmur dengan dibangunnya saluran irigasi sepanjang 3 km. Irigasi itu melingkari dan menembus perbukitan (terowongan) sepanjang 200 meter.

Lebih dari 30 hektar sawah yang ada di Desa Neglasari bisa ditanami sepanjang musim. Padahal awalnya areal persawahan tersebut hanyalah sebuah sawah tadah hujan.

Itu adalah sebuah mahakarya seorang Abdul Rojak, meskipun awalnya banyak dicemooh warga dan disebutnya sebagai orang gila.

Saluran irigasi yang kini bisa mengairi sawah seluas 30 hektar tersebut dibangun Rojak selama enam tahun dengan menghabiskan ratusan pahat dengan biaya sekitar Rp 11 juta.

Mimpi untuk membuat saluran irigasi yang melingkari bukit terjal tersebut berawal pada tahun 1970 dengan memperkerjakan sebanyak 15 orang. Ke-15 warga itu pun bekerja siang malam.

Sebagai sumber dana untuk mewujudkan mimpinya, Rojak rela menjual semua harta miliknya termasuk kerbau dan kebun kelapa seluas 3 hektar hingga tak bersisa.

Hasil karya Rojak memang menakjubkan. Saluran air selebar satu meter dengan kedalaman 40 cm ini terpahat rapi di pinggang bukit. Berkelok-kelok sepanjang 3 km, lalu masuk ke perut bukit, berupa terowongan sepanjang 200 meter. Ujung saluran itu berhilir pada sebuah dam di Sungai Ciharuman, yang dibendung Rojak dengan 400 sak semen.

Semangat Rojak agar dirinya tetap bermanfaat bagi masyarakat banyak terus berkobar. Maka ia pun membuat jembatan bambu yang menghubungkan Pasanggrahan dengan Kec. Cimerak Kab. Ciamis. Bahkan dua tahun lalu, Ia sempat bermimpi untuk membangun kolam perikanan di Sungai Cikembang. Sayang, rencana itu belum terwujud.

“Kita sangat kehilangan oleh sosok Pak Abdul Rojak, karena jasanya banyak masyarakat yang merasakan dampaknya. Ia seorang pahlawan lingkungan yang pernah ada di Pancatengah,” ungkap Camat Pancatengah, Nana Suryana Senin (18/1) kemarin.

Nana berharap apa yang dirintis oleh Abdul Rojak semasa masih hidup bisa dilanjutkan oleh masyarakat lainnya termasuk hasil karyanya bisa dipelihara sehingga tetap bermanfaat bagi masyarakat.

“Harapan kami mudah-mudahan di Pancatengah ini lahir Abdul Rojak lainnya yang memiliki kepedulian terhadap masyarakat banyak,” tambahnya.


Ditulis oleh Duddy RS. pada 19 Januari 2010
di website nya: DUDDY.WEB.ID

-----------------------------------------------------
With Love
-Kaan Kahfi-

Silahkan jalan-jalan ke Tulisan Kaan Kahfi lainnya. Atas kunjungannya saya haturkan banyak terimakasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ans!!